TIMES SAMARINDA, SAMARINDA – Di tengah kesibukannya memimpin roda pemerintahan kota, Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun, terus menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan. Hampir setiap pekan, ia secara konsisten meluangkan waktu untuk memberikan perkuliahan mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum (PIH) kepada mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Samarinda.

Langkah ini menjadi contoh nyata kepemimpinan yang tidak hanya administratif, tetapi juga edukatif. Dalam perkuliahan tersebut, selain para mahasiswa dan mahasiswi UT, sejumlah pegawai Pemerintah Kota Samarinda, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN, turut hadir sebagai peserta. Mereka ingin memperluas wawasan dan pemahaman terhadap ilmu hukum yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kebijakan publik dan pelayanan masyarakat, Sabtu, (4/10/25).

Bahas Dasar Hukum Tata Negara Secara Interaktif

Dalam paparannya kali ini, Andi Harun membahas pengertian dasar tentang hukum dan hukum tata negara. Ia menjelaskan secara sistematis mulai dari definisi hukum, sumber hukum, prinsip-prinsip dasar konstitusi Indonesia, hingga struktur ketatanegaraan yang diatur dalam UUD 1945.
Tidak hanya satu arah, Andi Harun juga mengajak mahasiswa untuk berdiskusi interaktif, memberikan kesempatan bertanya, dan mengaitkan teori dengan realitas penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

“Mahasiswa perlu memahami konsep fundamental hukum dan tata negara, karena dari sinilah lahir kebijakan publik, aturan, serta mekanisme pemerintahan yang berdampak langsung kepada masyarakat,” jelasnya.

Diskusi interaktif dengan mahasiswa UT. (Foto: Prokompim for TIMES Indonesia)

Wali Kota yang juga berlatar belakang hukum ini menjadwalkan delapan kali pertemuan selama mengampu mata kuliah tersebut. Struktur perkuliahan disusun bertahap, mulai dari konsep dasar hingga studi kasus kebijakan daerah, sehingga peserta memperoleh pemahaman yang utuh dan aplikatif.

Pendidikan Sebagai Pondasi Kepemimpinan

Kehadiran Wali Kota di ruang kuliah menjadi momen yang jarang terjadi. Para mahasiswa UT Samarinda tampak antusias mengikuti materi, bahkan banyak di antaranya yang mengaku terinspirasi oleh cara Andi Harun mengaitkan teori hukum dengan pengalaman kepemimpinannya di pemerintahan kota.

Bagi Andi Harun, dunia pendidikan bukan hal asing. Sebelum menjabat sebagai Wali Kota, ia aktif dalam berbagai kegiatan akademik, organisasi, dan advokasi hukum. Kini, meski memimpin kota dengan penduduk lebih dari 800 ribu jiwa, ia tetap berupaya membagi waktu untuk mengajar, sebagai bentuk tanggung jawab moral dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Saya ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tapi juga tahu bagaimana hukum bekerja dalam praktik pemerintahan. Ini bagian dari investasi sumber daya manusia untuk masa depan kota,” ungkapnya.

Universitas Terbuka sebagai Ruang Inklusif

Universitas Terbuka (UT) Samarinda sendiri menjadi pilihan banyak masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi dengan sistem pembelajaran fleksibel. Dengan ribuan mahasiswa aktif dari berbagai latar belakang, UT menjadi wadah penting untuk mencetak sumber daya manusia berdaya saing di Kalimantan Timur, terutama menjelang transformasi besar wilayah ini dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kehadiran tokoh publik seperti Wali Kota Samarinda dalam kegiatan perkuliahan memberikan nilai tambah, baik dari sisi pengetahuan maupun motivasi bagi para peserta.

Dengan kehadiran rutin Wali Kota sebagai dosen tamu, kegiatan perkuliahan PIH di UT Samarinda menjadi lebih hidup dan aplikatif. Langkah ini juga memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan dunia akademik, demi mencetak generasi muda yang cerdas, kritis, dan siap berkontribusi dalam pembangunan hukum serta tata kelola pemerintahan di masa depan. (d)