TIMES SAMARINDA, MALANG – Malang Town Square (MATOS) Kota Malang kembali menghadirkan kegiatan kreatif bertajuk Lomba Melukis Kursi Kayu pada Minggu (25/5/2025).
Bertempat di area parkir P9 - Communal Space, kegiatan ini diikuti oleh 92 peserta dari berbagai kalangan - mulai usia 11 hingga 25 tahun.
Acara ini merupakan kelanjutan dari Workshop Melukis yang telah dilaksanakan sehari sebelumnya, yaitu pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Beberapa hasil karya peserta Lukis kursi kayu. (Foto: Claresta Faustina Fedora/TIMES Indonesia)
Kegiatan dimulai pukul 10.00 hingga 17.00 WIB dengan waktu melukis selama tiga jam sejak pukul 11.00 hingga 14.00 WIB.
Tujuan utama dari kegiatan ini sendiri adalah untuk menumbuhkan jiwa kreatif dan kompetitif para peserta, serta menambah keterampilan mereka di bidang seni.
Menariknya, perlombaan ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori A untuk kursi tanpa sandaran dan kategori B untuk kursi dengan sandaran.
“Kategori ini tidak melihat usia, melainkan disesuaikan dengan keinginan peserta dalam memilih media lukisnya,” ujar Theo Krestian, tim marketing MATOS.
Tema yang diangkat dalam perlombaan ini cukup beragam, yakni Vintage (Classic), Community, Ornamental dan Activity.
Menurut panitia, hal ini dipilih agar peserta lebih bebas mengekspresikan kreativitas mereka tanpa batasan. “Siapa tahu mereka punya kemampuan menggambar tema klasik, atau justru lebih menonjol saat menggambarkan aktivitas sosial seperti kerja bakti,” tambahnya.
Dari sisi penilaian, aspek keunikan, kreativitas, pesan yang disampaikan, serta orisinalitas karya menjadi kriteria utama dalam menentukan pemenang.
Para peserta juga menunjukkan antusiasme tinggi hingga waktu pendaftaran ditutup. “Sampai penutupan masih banyak yang ingin ikut, ini menunjukkan semangat mereka sangat luar biasa,” ujar Theo.
Acara ini menyediakan hadiah uang tunai jutaan rupiah, piala, sertifikat, serta hadiah dari sponsor.
Harapan ke depannya, kegiatan serupa dapat terus dikembangkan dan dikemas dengan media yang lebih beragam. Dengan lomba ini, diharapkan semangat berkarya di kalangan generasi muda terus tumbuh dan menjadi wadah bagi mereka untuk menyalurkan bakat serta minat di bidang seni rupa.
“Semoga tidak berhenti di sini saja. Kalau nanti Matos punya ide untuk melukis di media lain, pasti akan kami coba,” tutup Theo Krestian, tim marketing MATOS. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menghidupkan Imajinasi, MATOS Gelar Lomba Melukis Kursi
Pewarta | : Cindy Audylia Herawati (Magang MBKM) |
Editor | : Ronny Wicaksono |