TIMES SAMARINDA, SAMARINDA – Riuh tepuk tangan dan sorak sorai anak-anak pecah di halaman sebuah bangunan megah bercat putih di Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung. Siang itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, hadir untuk meresmikan berdirinya Sekolah Terpadu Samarinda, Selasa (30/9/2025).
Namun, sebelum tiba di lokasi peresmian, Abdul Mu’ti menjalani agenda padat sejak pagi. Usai disambut hangat oleh Wali Kota Samarinda Dr. H. Andi Harun dengan jamuan santap pagi di Rumah Jabatan, rombongan Menteri bergerak menuju GOR Segiri. Di sana, ratusan siswa mengikuti Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH), sebuah program Dinas Pendidikan Kota Samarinda yang dikemas sebagai senam bersama penuh keceriaan.
Dalam suasana cerah itu, Abdul Mu’ti ikut berbaur. Dengan semangat yang tak kalah dari para siswa, ia mengikuti gerakan senam. Setelahnya, ia memberikan pesan sederhana namun dalam.
“Biasakan diri dengan yang hebat supaya kelak kalian menjadi generasi hebat,” ucapnya. Ia lalu menjabarkan tiga ciri generasi hebat: serba tahu melalui kebiasaan membaca dan belajar; serba bisa dengan cara berlatih serta berani mencoba hal-hal baru; dan terakhir, rendah hati, yakni generasi yang sopan santun dan berakhlak mulia.
Pesan itu disambut tepuk tangan panjang, meninggalkan kesan kuat sebelum rombongan melanjutkan perjalanan ke Loa Bakung, menuju acara puncak peresmian Sekolah Terpadu Samarinda.
Di bawah teriknya matahari yang masih bersahabat, Menteri Abdul Mu’ti disambut hangat oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, bersama jajaran Pemerintah Kota Samarinda. Siswa-siswi berjejer rapi dengan senyum semringah, beberapa melambaikan bendera kecil merah putih, seolah menandai hari besar yang tak hanya bersejarah bagi sekolah mereka, tapi juga bagi wajah pendidikan di Samarinda.
Sekolah Gratis Berstandar Internasional
Usai menandatangani prasasti peresmian, Mendikdasmen bersama Wali Kota berkeliling meninjau fasilitas sekolah. Dari ruang kelas dengan desain modern, laboratorium sains, hingga perpustakaan digital yang sarat teknologi mutakhir. Semua dirancang bukan sekadar indah dipandang, melainkan benar-benar menunjang pembelajaran.
Dalam sambutannya, Menteri Abdul Mu’ti tak menutupi kekagumannya.
“Langkah Bapak Wali Kota membangun sekolah ini adalah keputusan strategis yang berpihak pada rakyat. Kehadiran Sekolah Terpadu Samarinda menjadi bukti nyata komitmen daerah dalam mendukung pendidikan berkualitas. Saya yakin sekolah ini akan melahirkan generasi unggul, tidak hanya bagi Samarinda, tetapi juga Indonesia,” tegasnya.
Ia menilai kebijakan “satu kecamatan, satu sekolah unggulan non-asrama” yang digagas Pemkot Samarinda layak dijadikan model nasional. Menurutnya, visi tersebut menunjukkan keberanian daerah untuk menghadirkan pendidikan bermutu tinggi yang bisa diakses semua kalangan tanpa terkecuali.
Dari Banjir ke Inspirasi
Bagi Wali Kota Samarinda, peresmian ini punya makna personal. Ia masih mengingat bagaimana SMP Negeri 16, salah satu sekolah yang kini masuk dalam lingkup Sekolah Terpadu, sempat lumpuh karena banjir.
“Dari pengalaman itulah lahir gagasan menghadirkan sekolah yang bukan hanya tangguh secara fisik, tetapi juga unggul dalam mencetak generasi berkarakter,” ungkap Andi Harun dalam sambutannya.
Dengan suara yang sedikit bergetar, ia menambahkan, “Peresmian hari ini istimewa karena dilakukan langsung oleh Bapak Menteri. Sekolah Terpadu ini merupakan persembahan pertama Kota Samarinda berupa sekolah berstandar internasional. Harapan kami, sekolah ini menjadi prasasti peradaban dan melahirkan generasi emas.”
Integrasi Kurikulum Nasional dan Cambridge
Sekolah Terpadu Samarinda berdiri di atas lahan seluas 1,8 hektare. Komplek pendidikan ini menaungi tiga jenjang sekaligus: SD Negeri 028 Samarinda, SMP Negeri 16 yang telah ditingkatkan kualitasnya, serta SMA Prestasi Samarinda yang tengah dalam proses pengajuan status negeri.
Yang membuatnya istimewa, sekolah ini menggabungkan Kurikulum Merdeka Nasional dengan Kurikulum Cambridge, sehingga murid-murid tak hanya diajak memahami identitas kebangsaan, tetapi juga disiapkan untuk bersaing dalam percaturan global.
Kehadiran Tokoh dan Harapan Masa Depan
Acara peresmian semakin semarak dengan kehadiran unsur Forkopimda, Plh Sekda, para asisten, Ketua TP-PKK Samarinda, kepala perangkat daerah, Kepala Kemenag, camat, hingga lurah se-Kota Samarinda. Semua hadir menyaksikan lahirnya tonggak baru pendidikan di Kota Tepian.
Sekolah yang berdiri megah di Loa Bakung ini diharapkan menjadi simbol bahwa pendidikan gratis tak harus berarti seadanya. Dengan fasilitas modern, kurikulum berkelas dunia, dan dukungan penuh pemerintah daerah, Sekolah Terpadu Samarinda ditujukan untuk melahirkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Hari itu, bukan hanya prasasti yang ditandatangani Menteri Abdul Mu’ti, melainkan juga sebuah tekad bersama: menjadikan pendidikan sebagai warisan berharga bagi masa depan Samarinda, dan Indonesia. (d)
Pewarta | : Ahmad Syahir |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |