TIMES SAMARINDA, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus mempercepat transformasi kawasan tepian sungai sebagai bagian dari komitmen menghadirkan infrastruktur pelabuhan yang efisien, aman, dan berstandar tinggi. Komitmen itu kembali ditegaskan melalui rapat lanjutan pembahasan Review Detail Engineering Design (DED) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Dermaga Harapan Baru serta konsep Breasting Dolphin (dolphin penahan) Teras Samarinda Tahun 2026, yang digelar di Ruang Rapat Wali Kota Samarinda, Kamis (30/10/2025) sore.
Rapat Bahas Desain dan Rencana Anggaran
Rapat tersebut diinisiasi oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda dan dipimpin langsung oleh Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun. Turut hadir Sekretaris Daerah Hero Mardanus Satyawan, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Marnabas Patiroy, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah, seperti Kepala Dishub Hotmarulitua Manalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Desy Damayanti, dan perwakilan instansi teknis lainnya.
Dalam rapat tersebut, pihak konsultan memaparkan hasil rancangan teknis sekaligus konsep Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan dua kawasan strategis tersebut. Materi paparan meliputi aspek-aspek pengembangan kawasan, mulai dari pembangunan pos jaga darat, pagar kawasan, kantor operasional, reservoar, ruko komersial, breasting dan mooring dolphin, catwalk dan pedestrian, turap baja (sheet pile), pagar dan gerbang, Penerangan Jalan Umum (PJU), halte, drainase, hingga penataan kawasan dermaga secara menyeluruh.
Rapar DED kawasan dermaga (foto Ary for TIMES Indonesia)
Andi Harun Tekankan Efisiensi dan Ketahanan Desain
Dalam arahannya, Wali Kota Andi Harun menyampaikan dukungannya terhadap desain dan konsep RAB yang telah disusun. Ia menekankan pentingnya pelaksanaan proyek dilakukan secara bertahap, terukur, dan sesuai prioritas anggaran daerah.
“Prinsip saya setuju, baik desain maupun angkanya. Mudah-mudahan di tahun 2026 anggaran kita cukup agar pembangunan dermaga ini bisa segera kita realisasikan,” ujar Andi Harun.
Wali Kota juga menyoroti pentingnya ketepatan perhitungan teknis dalam desain konstruksi, terutama pada ketahanan struktur breasting dolphin terhadap benturan kapal ponton yang melintas di Sungai Mahakam.
“Perlu dihitung kemampuan maksimal daya bentur dari kapal ponton bersandar, terutama yang berukuran hingga 370 ton. Jangan sampai setelah dibangun dengan biaya besar, struktur tidak mampu menahan tekanan tersebut,” tegasnya.
Lebih jauh, Andi Harun mengingatkan agar seluruh spesifikasi material memenuhi standar keamanan dan ketahanan jangka panjang, sehingga infrastruktur yang dibangun tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga efisien dalam umur pakai.
“Kalau jembatan dari kayu, dia bisa ikut bergerak bersama tanah karena elastis. Tapi kalau jembatan dari beton atau baja, dia harus kuat menahan tekanan dan beban. Begitu juga dengan dermaga ini. Bukan hanya tampak kokoh dari luar, tetapi juga harus memenuhi standar kekuatan yang bisa diuji,” jelasnya.
Arah Pembangunan Jangka Panjang
Sebagai penutup, Wali Kota menegaskan bahwa setiap tahapan desain dan rekayasa konstruksi harus memperhatikan efisiensi, keamanan, dan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Proyek ini milik pemerintah, maka harus memenuhi standar kekuatan,” pungkasnya.
Rapat tersebut menandai langkah penting Pemkot Samarinda dalam mematangkan desain dan rencana teknis pembangunan kawasan tepian sungai. Dengan disepakatinya konsep DED dan RAB tersebut, proyek Dermaga Harapan Baru dan Breasting Dolphin Teras Samarinda bukan hanya sekadar rencana konstruksi, tetapi juga menjadi bagian dari visi besar Kota Samarinda menuju pusat konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di masa depan. (*)
| Pewarta | : Ahmad Syahir | 
| Editor | : Faizal R Arief |