TIMES SAMARINDA, SAMARINDA – Semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama kembali terpancar di Kota Tepian. Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Panitia Perayaan Natal Umat Kristen Kota Samarinda melakukan audiensi dengan Wali Kota Samarinda Dr. H. Andi Harun guna mematangkan persiapan acara besar yang akan melibatkan seluruh gereja se-Kota Samarinda.

Audiensi digelar di Ruang Tamu Lantai II Balai Kota Samarinda, Senin (6/10/2025), dan dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Kota Samarinda Yosua Laden beserta sejumlah pejabat Pemkot Samarinda.

Gelaran Akbar di Plenary Hall

Ketua Panitia Hendri, yang juga anggota Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda, melaporkan bahwa perayaan Natal tahun ini akan dilaksanakan di Plenary Hall Gelora Kadrie Oening, Jalan Wahid Hasyim II Samarinda, pada 23 Januari 2026 mendatang.

Kegiatan tersebut akan menghadirkan berbagai acara dan hiburan, termasuk penampilan artis lokal, dengan melibatkan jemaat dari seluruh gereja di Samarinda. Panitia berharap dukungan penuh dari Pemerintah Kota agar pelaksanaan berjalan lancar dan meriah.

Wali Kota Dukung Penguatan Toleransi

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Andi Harun memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif umat Kristen dalam menjaga dan merawat semangat persaudaraan lintas agama.

“Perayaan seperti ini menjadi momentum penting untuk memperkuat toleransi, mempererat tali silaturahmi, dan menghadirkan kedamaian bagi seluruh warga,” ujar Andi Harun.

Ia menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan Kota Samarinda. Oleh sebab itu, pemerintah kota berkomitmen mendukung kegiatan keagamaan dari semua umat sebagai bagian dari pembangunan sosial yang inklusif.

Komitmen Membangun Kota Damai

Audiensi berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan. Pertemuan tersebut juga mencerminkan komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam menjaga harmoni sosial dan memperkuat nilai toleransi di tengah masyarakat yang majemuk.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju kota yang damai, inklusif, dan berkeadaban, sekaligus memperkokoh fondasi kebhinekaan yang telah lama menjadi ciri khas kehidupan warga Samarinda. (d)