https://samarinda.times.co.id/
Berita

Polresta Samarinda Bongkar Rencana Aksi Anarkis, Amankan 27 Bom Molotov

Senin, 01 September 2025 - 14:30
Polresta Samarinda Bongkar Rencana Aksi Anarkis, Amankan 27 Bom Molotov Kapolreta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar, memeriksa barang sitaan berupa bom molotov (Foto:Axel for Times Indonesia)

TIMES SAMARINDA, SAMARINDA – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda berhasil menggagalkan dugaan rencana aksi anarkis yang melibatkan sejumlah mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul). Dalam penggerebekan yang dilakukan Minggu (31/8/2025) malam, aparat mengamankan 22 mahasiswa beserta 27 bom molotov siap pakai dari kawasan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul, Jalan Banggeris, Samarinda.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menjelaskan penindakan dilakukan sekitar pukul 23.00 WITA setelah aparat menerima informasi intelijen mengenai adanya persiapan bom molotov yang diduga akan digunakan dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kaltim pada Senin (1/9/2025).

“Berkat kerja sama antara Polresta Samarinda, TNI, dan pihak rektorat Unmul, kami menemukan sekelompok orang yang menyiapkan bom molotov untuk rencana aksi hari ini. Dari lokasi, kami mengamankan 22 mahasiswa dan 27 bom molotov, beserta bahan baku seperti jeriken pertalite, kain perca, dan peralatan lainnya,” ujar Hendri dalam konferensi pers, Senin (1/9/2025) pagi.

Empat Mahasiswa Jadi Tersangka, 18 Dipulangkan ke Kampus

Dari 22 mahasiswa yang diamankan, polisi menetapkan empat orang berinisial MZ, MH, MAG, dan AF sebagai tersangka. Mereka diduga berperan aktif dalam pembuatan dan penyimpanan bom molotov.

Sementara itu, 18 mahasiswa lainnya dinyatakan tidak terlibat langsung. Setelah menjalani pemeriksaan, mereka akan diserahkan kembali kepada pihak kampus.

“Dari hasil penyelidikan, 18 mahasiswa hanya kebetulan berada di sekitar sekretariat FKIP, khususnya Prodi Sejarah, saat penangkapan berlangsung. Karena tidak ditemukan keterlibatan, mereka akan dipulangkan ke pihak kampus,” kata Hendri.

Modus, Peran, dan Simbol yang Ditemukan

Polisi menduga ada pembagian peran dalam kelompok tersebut, mulai dari meracik bom, menyiapkan sumbu, hingga menyimpan bahan baku. Aparat juga tengah memburu dua orang lain yang disebut sebagai pemasok bahan baku, yakni Mr. X dan Mr. Y, yang bukan mahasiswa Unmul.

Selain itu, ditemukan pula styrofoam bertuliskan “PKI” di lokasi kejadian. Namun Kapolresta menegaskan, hal itu masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

“Kami berharap temuan ini bukan cerminan ideologi adik-adik mahasiswa. Masih perlu penyelidikan untuk memastikan asal-usul simbol tersebut,” jelasnya.

Suara Kampus: Demo Harus Humanis

Menanggapi kejadian ini, Wakil Rektor III Universitas Mulawarman, Mohammad Bahzar, menyampaikan keprihatinannya. Ia menegaskan bahwa pihak kampus sebelumnya telah melakukan rapat bersama dekan dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk memastikan aksi mahasiswa berlangsung aman dan damai.

“Tema besar yang kami sepakati adalah demo humanis, di mana mahasiswa menyampaikan aspirasi secara bermartabat. Rencananya, mereka hanya akan membacakan pernyataan sikap di depan Ketua DPRD atau Gubernur terkait tuntutan yang diinginkan,” jelas Bahzar.

Menurutnya, kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi pihak kampus maupun mahasiswa. Ke depan, ia menegaskan akan ada komunikasi yang lebih komprehensif dengan BEM agar tidak terjadi lagi hal-hal yang berpotensi mencederai semangat akademik dan kebebasan berpendapat.

“Demo adalah hak mahasiswa, tapi harus disampaikan secara damai, humanis, dan beretika. Kami akan lebih intens berkoordinasi dengan BEM agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

Polisi Pastikan Aksi Unjuk Rasa Berjalan Damai

Menjelang aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kaltim, Polresta Samarinda bersama TNI, Satpol PP, Dishub, Damkar, Dinkes, dan relawan menurunkan hampir 1.000 personel gabungan untuk mengamankan jalannya demonstrasi.

Kapolresta menegaskan, kebebasan berpendapat adalah hak setiap warga, tetapi harus disampaikan secara damai, bermartabat, dan sesuai aturan hukum.

“Kami ingin menunjukkan bahwa aksi penyampaian pendapat di Samarinda dapat berjalan tertib dan berpendidikan. Polisi siap memberikan pengamanan yang humanis agar suara masyarakat tersampaikan tanpa aksi anarkis,” tegas Hendri.

Turut hadir dalam konfrensi pers tersebut Wali Kota Samarinda, Andi Harun, tokoh Adat dan tokoh Agama se Kota Samarinda. (*)

Pewarta : Ahmad Syahir
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Samarinda just now

Welcome to TIMES Samarinda

TIMES Samarinda is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.